Mendaki gunung di daerah Yogyakarta merupakan pilihan yang baik karena ada banyak sekali gunung-gunung dengan pemandangan yang indah dan eksotis Diantaranya yang legendaris adalah Gunung Merapi yang meskipun masih aktif dan sering meletus dan mengeluarkan awan panas dan lahar, tetap banyak sekali pendaki yang ingin menakhlukkannya serta bisa mencapai puncaknya.
Gunung Merapi adalah stratovolcano aktif yang terletak di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia dan telah meletus secara teratur sejak 1548 hingga saat ini. Terletak sekitar 28 kilometer utara kota Yogyakarta yang berpenduduk 2,4 juta jiwa, dan ribuan orang tinggal di lereng gunung berapi, dengan desa setinggi 1.700 meter di atas permukaan laut.
Gunung Merapi memang terkait erat dengan kehidupan spiritual banyak orang Jawa yang tinggal di dekat gunung berapi dan salah satu yang diyakini adalah mitos tentang letusan gunung berapi yang terjadi pada 2010 lalu.
Jadi saat Gunung Merapi mengalami erupsi ada awan yang muncul di atas gunung menyerupai sosok Petruk. Dalam sebuah cerita wayang, para ksatria Pandawa, terutama Arjuna, selalu ditemani oleh abdinya yang setia, yaitu Punokawan yang terdiri dari Semar dan anak-anaknya Gareng, Petruk dan Bagong.
Saat terjadi letusan Gunung Merapi pada 2010 itu setidaknya ada sekitar 350 orang yang kehilangan nyawa, karena abu piroklastik yang menuruni lereng dengan jarak setidaknya 20 kilometer dari kawah gunung berapi.
Kerugian besar juga tak bisa dihindari sekitar Rp 7,1 miliar raib akibat bencana tersebut, di tengah mitos Merapi, ada nama Mbah Marijan yang telah ditunjuk oleh Kesultanan Yogyakarta sebagai penjaga gunung berapi. Sosok itu biasa juga disebut sebagai Juru Kunci Merapi.
Maridjan adalah kakek-kakek yang berusia 80-an tahun dan menolak meninggalkan tempat tinggalnya, yang berjarak hanya sekitar 5 km dari puncak gunung berapi. Bersama beberapa tetangga dan anggota keluarganya, ia ditemukan tewas oleh abu vulkanik yang menghujani desanya.
Tubuhnya ditemukan tewas di rumahnya di desa Kinahrejo, dengan badan membungkuk seperti sedang berdoa, kematian dari Mbah Marijan telah membuktikan bahwa saat Merapi mengluarkan isi perutnya taka da orang yang bisa melawan.
Sebelumnya pada tahun 1970, Mbah Marijan diangkat sebagai salah satu staf Keraton Yogyakarta dan diberi gelar kerajaan Mas Penewu Suroksohargo. Lalu di 1982, dia menggantikan ayahnya sebagai penjaga gunung berapi dan dikenal karena dedikasi dan kesetiaannya kepada Sultan.
Pada tahun 2006, Mbah Marijan menolak meninggalkan desanya meskipun Merapi sudah memuntahkan lahar panas dan awan abu karena yakin gunung tersebut tidak akan meletus. Dia benar saat itu, Merapi telah membatalkan erupsinya, namun erupsi terbaru menandakan bahwa Mbah harus mangkat karena erupsi kali ini tak terbendung.
Itulah kisah mengenai Gunung Merapi yang hingga kini masih memiliki banyak sekali misteri yang belum terungkap. Selain cerita di atas masih ada banyak hal lainnya yang menarik tentang Merapi. Meski sering memuntahkan lahar panas Merapi merupakan daerah wisata yang menarik untuk didatangi.
Disekitar lereng Gunung Merapi juga ada banyak sekali tempat hiburan yang seru dan baru, penginapan dan villa-villa juga banyak dibangun di sekitarnya. Suasana yang sejuk, pemandangan indah dan udara yang segar selalu bisa membuat orang-orang menjadi merasa rileks dan santai. Ayo buat yang mau main ke Gunung Merapi tak usah ragu karena bakalan senang bisa merasakan pengalaman baru dan petualangan baru juga.
Sumber foto: Instagram @mas_saptanugraha