Candi Ratu Boko Yogyakarta, Tempat Wisata yang Cocok Buat Hunting Foto

  • Whatsapp

Liburan ke Yogyakarta pergi ke candi kalau nggak Prambanan ya Borobudur, mungkin sebagaian orang merasa bosen padahal di Kota Budaya ini ada banyak sekali candi-candi yang indah dan bersejarah, salah satunya yang terkenal adalah Candi Ratu Boko yang satu komplek dengan Candi Perambanan.

Candi ini sering kali dijadikan tempat foto apalagi waktu matahari terbenam karena memang sangat indah dan juga estetik banget lah sekarang sebutanya. Selain hunting foto buat diupload di media sosial di sekitar candi juga ada restoran dan tempat makan.

Ratu Boko Terletak sekitar 3 km sebelah selatan Prambanan. Ratu Boko terletak di atas sebuah bukit kurang lebih 195,97 m di atas permukaan laut. Ratu Boko bukanlah candi, melainkan peninggalan keraton. Ratu Baka sering disebut Kraton Ratu Boko. Legenda mengatakan bahwa Ratu Boko pernah menjadi istana Ratu Boko, ayah Lara Jonggrang.

Ratu Boko dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Dinasti Syailendra yang beragama Buddha, tetapi kemudian raja-raja Mataram Hindu mengambil alih tempat tersebut. Pengambilalihan ini membuat Kraton Ratu Boko sarat akan referensi Hindu dan Budha.Sebuah prasasti ditemukan di Ratu Boko tertanggal 792 M bernama Prasasti Abhayagiriwihara. Prasasti ini menandakan bahwa Ratu Boko dibangun oleh Rakai Panangkaran.

Prasasti Abhayagiriwihara ditulis dengan font Pranagari, font yang digunakan oleh banyak Prasasti Buddha. Dalam Prasasti disebutkan Raja Tejapurnama Panangkarana, yang merupakan nama lain dari Rakai Panangkaran. Tejapurnama Panagkarana memerintahkan pembangunan Abhayagiriwihara.

Nama yang sama juga disebutkan dalam Prasasti Kalasan (779 M), Prasasti Mantyasih (907 M), dan Prasasti Wanua Tengah III (908 M). Abhaya berarti damai, giri berarti bukit atau gunung. Abhayagiriwihara berarti vihara yang dibangun di atas bukit kedamaian. Pada masa pemerintahan Rakai Walaing Pu Kombayoni (898-908 M), Abhayagiriwihara berubah nama menjadi Kraton Walaing.

Pintu masuk ke kompleks Ratu Boko berada di sisi barat, letaknya cukup tinggi dari tempat parkir. Untuk mencapai gerbang, pengunjung harus berjalan 100 meter dari pintu masuk tiket. Gapura Ratu Boko memiliki dua bagian, gapura bagian dalam lebih besar dari gapura luar. Gerbang dalam atau utama terletak 15 meter dari gerbang luar.

Gerbang bagian dalam memiliki lima Gapura (gopuram) Paduraksa sejajar dengan gerbang luar. Gapura utama diapit oleh dua gapura kecil di sampingnya. Meskipun ada lima gapura, hanya ada tiga anak tangga yang menghubungkan gapura dari gerbang luar. Gerbangnya dihiasi dengan ornamen bunga dan sulur.

Sekitar 45 meter dari gerbang utama ke arah timur laut, ditemukan pondasi dari batugamping. Pura Batukapur berarti pura yang terbuat dari batu kapur.Pura Pembakaran adalah sebuah teras setinggi tiga meter. Itu 37 meter timur laut dari gerbang utama. Pura Pembakaran berbentuk bujur sangkar, dengan teras kedua lebih kecil dari yang pertama.

Teras kedua diperkuat dengan bebatuan sungai. di tengah teras kedua adalah struktur seperti yang digunakan untuk membakar mayat. Di sudut tenggara terdapat sumur tua yang digunakan sebagai sumber air suci yang digunakan untuk ritual.

Tempat berikutnya, paseban adalah kata Jawa untuk Royal Court untuk bertemu raja. Paseban terletak 45 meter di selatan gerbang utama. Paseban dibangun menghadap utara dan selatan. Tangga menuju Paseban terletak di sebelah barat. Pondasi ditemukan di sekitar Paseban, yang berarti Paseban pada awalnya merupakan bangunan tertutup.

Kemudian, 20 meter ke selatan dari Paseban adalah dinding batu setinggi tiga meter yang membentuk gerbang kompleks. Di sisi utara, barat, dan selatan tembok ini merupakan pintu masuk berupa Gapura Paduraksa (gopuram beratap). Beberapa Jalawadra juga ditemukan di sekitar Pendapa. Jalawadra adalah jalur air, juga hadir di Banyuniba dan Candi Borobudur.

Dalam bahasa Jawa, Pendapa berarti pendopo untuk tamu yang biasanya terletak di depan rumah.Di luar tembok Pendapa, 3 candi kecil digunakan untuk pemujaan. Candi tengah adalah yang terbesar, digunakan untuk memuja Wisnu, dua lainnya digunakan untuk Brahma dan Siwa.

Keputren adalah tempat para putri kerajaan. Terletak di sebelah timur Pendapa. Keputren dibagi oleh dua dinding batu. Bagian pertama memiliki tiga kolam persegi, sedangkan bagian kedua memiliki delapan kolam lingkaran yang berjajar dalam tiga baris.

Ada juga gua yang terletak di lereng bukit. Kedua gua tersebut diberi nama Gua Lanang (laki-laki) dan Gua Wadon (perempuan). Gua Lanang adalah gua berbentuk persegi, dan memiliki ukiran seperti bingkai di dinding. Gua Wadon lebih kecil dari Gua Lanang.

Tadi itu adalah sejarah serta bagian-bagian dari Candi Ratu Boko yang memiliki banyak sekali nilai penting yang harus selalu dilestarikan oleh masyarakat. Jika tertarik ke sana bisa membeli tiket sekitar 30 ribu sampai 40 ribu itu pun merupakan tiket terusan dari Candi Prambanan. Kalau sudah sampai sana bakalan merasa puas deh, apalagi buat yang suka foto-foto.

Sumber foto: Borobudurpark.com

Related posts